JAKARTA – Panglima TNI Laksamana Yudo Margono menyiapkan 25 ribu prajurit TNI yang siap untuk BKO seluruh polda di Indonesia. Jumlah prajurit itu gabungan dari prajurit TNI AL, AU, dan AD.
“Jadi untuk TNI dalam melaksanakan PAM Nataru ini yang tergabung dalam bersama dengan Polri dan kemudian masyarakat lainnya, TNI telah menyiapkan 25 ribu prajurit yang terdiri dari 18 ribu TNI AD, 5.000 TNI AL, dan 2.000 TNI AU, yang nantinya akan BKO pada polda-polda di seluruh Indonesia,” ujar Yudo usai apel Operasi Lilin 2022 di Monas, Jakarta Pusat, Kamis (22/12/2022).
Yudo mengatakan, khusus di wilayah DKI, pihaknya menyiapkan 7 satuan setingkat kompi (SSK). Jumlah ini lebih banyak dibandingkan SSK di polda lain.
“Dan khusus DKI nanti ada 7 SSK lebih banyak daripada polda lain,” katanya.
3 Kapal Rumah Sakit Siaga
Selain menyiapkan prajurit, TNI sudah menyiapkan alutsista untuk membantu pengamanan Natal dan tahun baru. Salah satunya kapal rumah sakit yang akan bersiaga untuk mengantisipasi cuaca di pelabuhan.
“Dan tentunya disamping kita BKO-kan personel pengamanan, juga kita siapkan alat tempur material, alutsista kita, di antaranya 3 kapal rumah sakit standby untuk antisipasi dalam pelaksanaan Nataru ini, barangkali ada yang tidak kita inginkan karena cuaca dan sebagainya, termasuk unsur-unsur gelar kita, unsur-unsur yang tadi bersama-sama dengan Polairud dan mungkin Bakamla, dan unsur laut lainnya bersama-sama untuk pengamanan terhadap penyeberangan,” jelasnya.
“Kita ini terdiri dari banyak pulau, dan juga banyak masyarakat pasti menyeberang waktu Nataru, sehingga mengantisipasi cuaca yang ada kita juga akan melaksanakan pengamanan terhadap kapal-kapal penyeberangan,” sambungnya.
Yudo juga mengatakan pihaknya siap membantu Pelni. Jika salah satu kapal Pelni memiliki kendala, pihaknya juga sudah menyiapkan kapal milik TNI AL.
“Juga kita siapkan unsur-unsur angkut, LST, apabila nanti diperlukan, mungkin Pelni tidak cukup menampung angkutan laut ya kita siap untuk membantu Pelni untuk angkutan laut. Bagi masyarakat yang membutuhkan, tapi nanti akan menunggu dulu apakah Pelni mampu dengan kapal yang ada, kalau tidak ada atau ada yang rusak, kita siap untuk membantu angkutan laut dalam Nataru ini,” tutup Yudo.